Mitos Atau Fakta ? Tentang Daging Kambing Menyebabkan Darah Tinggi


Mitos Atau Fakta ? Tentang Daging Kambing Menyebabkan Darah Tinggi

Idul Adha tentu merupakan momentum bagi kebanyakan orang untuk mengonsumsi banyak daging, baik sapi maupun kambing. Anda bisa makan daging dengan membuat sate kambing, kari kambing, kambing panggang, atau cara lain.

Pesta daging ini terkadang membuat orang lupa diri untuk mengonsumsi daging berlebihan. Perilaku berlebihan tentu tidak baik untuk kesehatan. Plus, ada mitos populer yang diturunkan dari generasi ke generasi di masyarakat bahwa makan daging kambing dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Namun, benarkah itu?

Benarkah daging kambing menyebabkan darah tinggi?


Daging merah pada umumnya memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, daging kambing ternyata memiliki lemak jenuh lebih rendah daripada daging sapi atau ayam.

Sebagian daging kambing (sekitar 85 gram atau ukuran steak) hanya mengandung 0,79 gram lemak jenuh. Sementara itu, satu porsi daging sapi mengandung 3,0 gram lemak jenuh, dan satu porsi ayam mengandung 1,7 gram lemak jenuh.

Daging kambing juga bukan pemicu tekanan darah tinggi. Hanya saja, daging kambing dapat menyebabkan efek termogenik yang sering dianggap sebagai tanda hipertensi tekanan darah tinggi. Efek termogenik ini berupa panas yang dihasilkan dari metabolisme suatu bahan makanan dalam tubuh sehingga memberi sensasi hangat.

Sementara itu, jika Anda mempertimbangkan munculnya gejala hipertensi yang disebabkan oleh konsumsi daging kambing, maka Anda keliru. Sebab, yang menyebabkan tekanan darah tinggi bukanlah daging kambing, tetapi garam yang digunakan sebagai bumbu masakan.

Penggunaan garam yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Garam mengandung natrium yang berfungsi mengatur air dalam tubuh. Sejumlah besar natrium menyebabkan lebih banyak air disimpan dalam pembuluh darah sehingga risiko membuat tekanan darah meningkat.

Penjelasan di atas juga didukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa makan daging kambing dalam waktu lama tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Namun, memakan hidangan daging kambing yang dimasak dengan kandungan garam tinggi sebagai bumbu untuk waktu yang lama, dapat memicu peningkatan tekanan darah dan penurunan fungsi ginjal. Karena itu, jangan gunakan bumbu asin ini dalam pengolahan makanan.

Kandungan kolesterol dan gizi dalam daging kambing


Alasan mengapa daging kambing adalah penyebab tekanan darah tinggi adalah karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Argumen ini salah, alias omong kosong. Daging kambing sebenarnya memiliki total kalori, lemak, dan kolesterol yang lebih rendah jika dibandingkan dengan daging sapi dan ayam. link alternatif sbobet

Setiap porsi daging kambing (sekitar 85 gram) mengandung 122 kalori, sementara satu porsi daging sapi dan ayam masing-masing memiliki 179 dan 162 kalori.

Lemak dalam daging kambing jauh lebih rendah daripada dua daging lainnya. Satu porsi daging kambing hanya memiliki 2,6 gram lemak, sedangkan daging sapi dan ayam masing-masing mengandung 7,9 dan 6,3 gram lemak.

Fakta ini juga menunjukkan bahwa porsi atau sekitar 85 gram daging kambing dapat memenuhi 4% dari kebutuhan lemak harian Anda.

Dalam hal kolesterol, sebagian daging kambing mengandung 63,8 mg kolesterol. Jumlah ini juga lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi (73,1 mg) dan daging ayam (76 mg).

Tidak hanya itu, daging kambing juga mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam porsi daging kambing, terkandung sekitar 3,2 mg zat besi. Jumlah ini lebih besar dari daging sapi (2,9 mg) dan daging ayam (1,5 mg).

Namun, dari segi protein, daging kambing lebih rendah dari daging sapi. Satu porsi daging mengandung sekitar 23 gram protein, sedangkan ayam dan daging sapi memiliki sekitar 25 gram protein.

Meski kandungan proteinnya lebih rendah, sebagian daging kambing memenuhi 46% kebutuhan protein harian tubuh.

Benarkah daging kambing lebih sehat dari daging lainnya?


Kadar lemak jenuh dan kolesterol yang rendah, serta kandungan zat besi dan protein yang tinggi dalam daging kambing, membuat daging lebih aman untuk dikonsumsi daripada daging lainnya. Dalam porsi yang sama, daging kambing dapat mengalahkan daging sapi dan ayam untuk masalah gizi dan kolesterol rendah.

Namun, tidak disarankan untuk mengonsumsi daging ini secara berlebihan. Sebab, konsumsi yang berlebihan akan menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras. Selain itu, kadar lemak dalam tubuh juga akan meningkat, yang bisa menyebabkan Anda merasa pusing atau mual.

Nilai gizi daging kambing juga tergantung pada cara dimasaknya dan seberapa besar ukuran porsinya. Pilih daging kambing yang berwarna merah muda hingga merah terang, dan bertekstur halus dengan lemak putih yang merata.

Cara sehat mengolah daging kambing 


Daging kambing biasanya diolah menjadi sate, tongseng, atau bahkan sup dan kari. Namun sayangnya, meski metode memasak bisa memberikan rasa yang enak, hasilnya belum tentu sehat. Mengolah daging kambing dengan suhu tinggi dapat membuat kandungan nutrisi sehat di dalamnya, jadi hilang.

Selain itu, bahan tambahan dalam masakan ini, seperti minyak, kecap, santan, dan garam juga bisa membuat daging kambing yang dikonsumsi tidak begitu sehat. Lantas, bagaimana cara mengolah daging kambing yang sehat?

Cara paling sehat untuk memasak daging kambing adalah dengan ungkep atau metode rebusan, presto, atau sous vide jangka panjang. Sous vide adalah metode memasak dari Perancis, di mana daging dimasukkan ke dalam kantong kedap udara, lalu dipanaskan dalam air bersuhu rendah untuk waktu yang lama. sbobet indonesia

Tiga cara di atas adalah metode yang mendapatkan paling sedikit nutrisi dalam daging kambing. Meski begitu, masih perlu dilihat lagi materi yang menyertainya.

Jika Anda ingin menggunakan minyak, gunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun. Selain itu, batasi garam dan gula dalam memasak daging kambing. Untuk menambah rasa, Anda bisa menggunakan banyak bumbu, agar daging kambing tetap sehat dan rasanya masih enak saat dimakan.

Memasak daging kambing dengan banyak sayuran juga akan membantu menambah manfaat dan menggantikan nutrisi yang hilang selama proses memasak.

Daging kambing pada dasarnya adalah daging yang sehat, jika Anda memperhatikan cara mengolahnya. Jadi, jika Anda ingin menikmatinya, buat saja modifikasi cara memasak dan pilih teman yang lebih sehat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gula Darah Tinggi Pengaruhi Performa Saat Berolahraga

Beberapa Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak

Mau Bakar Kalori? Ajak Pasangan Bercinta 25 Menit