Tanda Depresi Sering Lupa Dan Binggun, Koq Bisa ?


Tanda Depresi Sering Lupa Dan Binggun, Koq Bisa ?

Lupa dan merasa bingung adalah hal-hal normal yang telah dialami banyak orang.

Namun, terlalu sering lupa dan merasa bingung bisa menjadi pertanda depresi.

Ini tentu membuat penderitanya sulit untuk fokus, sulit membuat keputusan atau berpikir jernih.

Meluncurkan halaman Healthline, depresi memang dapat mengganggu ingatan jangka pendek. Gejala-gejala depresi lain yang sering terjadi termasuk:

- merasa sedih, cemas, mati rasa, atau putus asa 

- hilangnya minat dalam kegiatan atau hobi 

- memiliki sedikit energi dan perasaan lelah 

- merasa gelisah atau mudah tersinggung merasa malu, bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya 

- kehilangan nafsu makan dan perubahan berat badan yang drastis 

- kesulitan tidur atau terlalu sering tidur 

- memikirkan kematian atau bunuh diri 

- mengalami masalah fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan sakit punggung.

Penelitian pada 2013 dan 2015 juga menunjukkan bahwa penderita depresi berpotensi mengalami kehilangan ingatan jangka pendek.

Psikiater dari Universitas Stanford Carrie Holmberg juga sepakat bahwa depresi memang dapat mengganggu fungsi memori penderita.

"Saya sering melihat pasien depresi mengalami masalah memori," katanya, dikutip dari halaman Brain Fact.

Homberg mengatakan, gangguan ingatan jangka pendek sudah menjadi hal yang biasa dialami oleh penderita depresi.

Sebagai contoh, pasien merasa sulit untuk mengingat atau sering lupa di mana mereka meletakkan kunci sepeda motor mereka. daftar online sbobet

Bahkan, mereka juga sering lupa dengan informasi yang didapat dari buku yang baru saja mereka baca.

Menanggapi psikiater dari Universitas Harvard ini, Daniel Dillon juga mengatakan, penderita depresi biasanya memiliki ingatan kuat akan ingatan buruk.

Sebaliknya, orang yang tidak mengalami depresi memiliki ingatan yang lebih baik tentang peristiwa positif.

"Pada orang yang depresi, ingatan negatif yang mereka miliki meningkat untuk mendominasi ingatan positif," kata Dillon.

Sebuah studi 2007 yang meneliti peran memori positif dalam mengatur suasana hati menemukan bahwa suasana hati yang buruk memburuk ketika didorong untuk mengingat memori yang baik.

Dengan kata lain, orang yang mengalami depresi mengalami penurunan mood ketika mengingat kenangan indah.

Mengapa hal ini terjadi?

Menurut Dillon, area otak yang mengontrol fungsi memori dan pembelajaran - hippocampus - sangat sensitif terhadap stres.

Pada orang yang mengalami depresi, volume area hippocampus cenderung menurun.

"Berkurangnya volume hippocampus dapat mengganggu fungsi memori," tambah Dillon.

Selain itu, orang yang depresi sering terjebak dalam pikiran negatif yang menyulitkan mereka untuk berkonsentrasi.

Ini membuat energi saraf di otak bertugas mendukung fungsi memori yang semakin menipis.

Cara mengatasi 

Gangguan memori akibat depresi dapat dikelola dengan bantuan terapi konseling atau konsumsi antidepresan di bawah pengawasan dokter.

Selain itu, kondisi ini juga bisa diatasi dengan gaya hidup aktif dan berhubungan dengan orang lain untuk meningkatkan mood.

Kita juga dapat melatih ingatan dengan menggunakan catatan atau alarm khusus sebagai pengingat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Bakar Kalori? Ajak Pasangan Bercinta 25 Menit

Bagaimana Menghadapi Cara Mencegah Skoliosis?

Doggy Style di Atas Ranjang 'Dingin', Bikin Bercinta Tambah Liar