Beberapa Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak


Beberapa Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak

Ketika bintik-bintik merah muncul pada tubuh anak yang demam, orang tua sering menyebutnya sebagai gejala campak.

Padahal bercak merah tidak selalu menunjukkan campak yang sering disebut gabag dan dimumikan.

Ada sejumlah penyakit lain yang bisa menimbulkan gejala bintik merah seperti campak.

Apa saja?

1. Rubela 


Meluncurkan Buku Bertema Demam (2017) oleh dr. Arifianto, Sp.A & dr. Nurul I. Hariadi, FAAP, campak berbeda dengan rubella.

Walaupun campak memiliki nama lain Rubella (campak), penyebab penyakit ini masih berupa infeksi virus campak. sbobet

Sedangkan penyebab rubella adalah virus rubella.

Rubella juga dikenal sebagai campak Jerman.

Gejala-gejala rubella hampir mirip dengan gejala campak, tetapi lebih ringan, di mana demamnya tidak tinggi dan anak lebih aktif.

Sementara, gejala campak meliputi:

- Demam, batuk, dan mata merah yang mencapai puncaknya pada 2-4 hari 

- Diikuti munculnya ruam kemerahan dari wajah (batas rambut) dan leher yang bisa menyebar ke seluruh tubuh

Jika campak dapat menyebabkan komplikasi pada anak-anak dalam bentuk pneumonia, ensefalitis, dan panencephalitis subakut sclerosing (SSPE) yang dapat mengakibatkan kebutaan dan kematian pada penderita, rubella tidak demikian.

Pada anak-anak yang memiliki rubella dengan hampir tanpa komplikasi, masih bisa berakibat fatal jika ditularkan ke wanita hamil pada trimester pertama, yaitu sindrom rubella bawaan.

2. Roseola 


Roseola adalah penyakit yang disebabkan oleh human herpesviruses (HHV) -6 dan HHV-7.

Tidak seperti campak dan rubela yang dapat diderita pada usia berapa pun, roseola biasanya menyerang pada usia 6 bulan hingga 2 tahun, dan 95 persen anak usia 12-18 tahun pernah mengalami penyakit ini.

Gejala roseola, termasuk demam selama 3-4 hari, diikuti oleh ruam merah, maka demam biasanya akan mereda. 3. Cacar Air Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster.

3. Cacar air 


Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster.

Cacar air dapat dialami oleh siapa saja di segala usia.

Gejala cacat air di antaranya yakni: 

- Demam kadang ada 

- Muncul bercak merah dalam berbagai bentuk di seluruh tubuh 

- Bintik merah biasanya makin luas dalam 5-7 hari 

4. “Flu singapur” 


Penyakit tangan dan mulut (HFMD), yang dikenal sebagai penyakit "flu singapur", adalah penyakit yang disebabkan oleh kelompok enterovirus, seperti Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71.

Penyakit ini terutama dialami di bawah usia 5 tahun.

Gejala flu Singapura yang dapat dikenali meliputi:

- Kadang demam ringan 
- Lalu 2 hari kemudian muncul bintil sariawan di mulut dan bintik merah di telapak tangan, kaki, siku, lutut, dan sekitar kemaluan dan bokong 

Tidak ada obat khusus untuk mengatasi "flu singapur", hanya pereda gejala seperti antipertik.

5. Penyakit Kawasaki 


Penyakit kawasaki terutama dialami oleh anak di bawah 5 tahun.

Sindrom Kawasaki adalah penyakit yang menyerang banyak organ, termasuk kulit, selaput lendir, kelenjar getah bening, dan dinding pembuluh darah.

Namun, efek paling serius adalah pada jantung, yang dapat menyebabkan pelebaran aneurisma parah.

Gejala-gejala penyakit Kawasaki yang dapat dikenali adalah sebagai berikut:

- Demam 5 hari-2 minggu 
- Kedua mata merah 
- Ruam di dada, perut, dan sekitar kemaluan 
- Bibir kering, merah, dan pecah-pecah 
- Lidah bengkak dan selaput putih yang disebut “lidah stroberi” 
- Pembengkakan kelenjar getah bening 
- Pembengkakan telapak tangan dan kaki berwarna merah-keunguan 

Komplikasi penyakit Kawasaki perlu diantisipasi karena bisa menimbulkan peradangan pembuluh darah arteri jantung yang berisiko fatal.

Pengobatan untuk penyakit Kawasaki sendiri adalah dengan Gamaglobulin intravena (IVIg) dan aspirin, namun perlu terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

6. Demam Scarlet


Demam Scarlet adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptokokus beta hemolitikus. 

Penyakit ini terutama menyerang anak usia 5-15 tahun. 

Gejala demam scarlet yang bisa dikenali, yakni:

- Demam 
- Nyeri tenggorokan 
- Bengkak di amandel disertai selaput putih 
- Bintik merah di tubuh yang kasar seperti sandpaper

Demam scarlet perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti demam rematik (dapat mempengaruhi jantung, persendian, kulit, dan otak), glomerulonefritis (radang ginjal), hingga pneumonia.

Pengobatan yang diperlukan untuk mengatasi demam Scarlet adalah dengan antibiotik.

7. Demam berdarah (DBD)


Pada awal penyakit dengue pada hari 1-4 terkadang juga disertai dengan munculnya bintik-bintik merah yang mirip dengan campak.
Bintik-bintik merah ini biasanya akan hilang setelah hari ke 5-7.

Manifestasi ini sering dialami pada penderita alergi dengan riwayat kulit yang sangat sensitif.

Untuk memastikan kondisi DBD pada anak, orangtua perlu memahami gejala infeksi virus dengue lebih lanjut. sbobet indonesia

Berikut ini gejala DBD yang bisa terjadi:

- Demam berlangsung sekurangnya 72 jam (3 hari) tanpa disertai batuk-pilek 
- Anak terlihat sakit, lemas, tidak mau makan dan minum, sehingga berisiko mengalami dehidrasi 
- Anak terlihat mengalami kondisi yang memburuk saat demam turun 
- Hitung trombosit ≤ 100.000 per microliter dan atau disertai peningkatan gematokrit ≥ 20 persen 
- Anak mengeluh atau mengalami nyeri perut hebat 
- Anak mengalami perdarahan aktif (BAB hitam, perdarahan gusi yang sulit berhenti, hingga muntah darah)

Dari banyak penyakit tersebut, dr. Arifianto dkk, dalam bukunya mengungkapkan, demam disertai ruam atau bintik merah yang tersering dialami anak adalah roseola, bukan campak.

Pengobatan campak 


Campak adalah infeksi virus yang sembuh sendiri dari waktu ke waktu.

Pengobatan khusus diperlukan jika terjadi komplikasi seperti pneumonia (radang paru-paru) dan esefalitis (radang selaput otak).
Jika anak batuk disertai sesak nafas, maka segera bawa ke rumah sakit (RS) untuk mencari kemungkinan pneumonia yang mungkin memerlukan perawatan.

Jika anak cenderung banyak tidur dan sulit bangun, atau kejang, mungkin ada ensefalitis yang harus segera dibawa ke rumah sakit.

Kedua komplikasi ini sering berujung pada kematian, sehingga pencegahan campak dalam bentuk imunisasi telah dilakukan sejak 1982 di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gula Darah Tinggi Pengaruhi Performa Saat Berolahraga

Doggy Style di Atas Ranjang 'Dingin', Bikin Bercinta Tambah Liar

Mau Bakar Kalori? Ajak Pasangan Bercinta 25 Menit